Salah satu bursa perdagangan kripto, Voyager Digital, mengambil langkah tegas terkait kejatuhan harga mata uang kripto. Bursa tersebut memutuskan untuk menangguhkan semua aktivitas transaksi pengguna. Pembatasan tersebut mencakup perdagangan, deposit, hingga penarikan dana. Terkait hal ini, Stephen Ehrlich yang menjabat sebagai CEO perusahaan tersebut mengatakan bahwa keputusan tersebut sangat sulit. Tapi mereka beranggapan bahwa langkah tersebut merupakan keputusan yang tepat di tengah kondisi yang terjadi saat ini.
Langkah Bursa Perdagangan Kripto Voyager di Tengah Kejatuhan Pasar Kripto
Salah satu bursa perdagangan kripto, Voyager Digital, mengambil langkah serius dengan menangguhkan seluruh aktivitas perdagangan para pengguna mereka. Keputusan tersebut mencakup aktivitas perdagangan, penarikan, deposit, hingga pemberian poin loyalti. Hal ini diketahui dari rilis media yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan.
Dalam pernyataannya, Stephen Ehrlich yang menjabat sebagai CEO perusahaan tersebut, mengatakan bawha keputusan tersebut merupakan keputusan yang sulit. Namun pihaknya percaya bahwa langkah tersebut merupakan keputusan terbaik di tengah kondisi yang terjadi saat ini.
Alasan Keputusan Bursa Perdagangan Kripto Voyager
Sang petinggi perusahaan perdagangan kripto tersebut berujar bahwa keputusan tersebut dirancang untuk memberikan waktu tambahan kepada pihak perusahaan. Dengan adanya waktu tambahan tersebut, pihaknya akan bisa mencari alternatif strategi dengan berbagai pihak terkait. Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan perkembangan informasi terbaru dari waktu ke waktu.
Keputusan perusahaan tersebut terjadi di tengah aksi masif para trader dan investor kripto dalam menjual dan menarik aset yang mereka miliki. Peristiwa ini membeirkan dampak serius terhadap kessehatan perusahaan tersebut. Menurut beberapa ahli, peristiwa ini dipercaya terjadi sebagai dampak domino dari kejatuhan harga mata uang kripto yang terjadi beberapa waktu belakangan ini. Bitcoin, misalnya, dilaporkan telah kehilangan sekitar 70% nilai aslinya dari puncaknya di bulan november tahun lalu.
Kronologi Singkat
Menurut sumber internal dari bursa crypto exchange tersebut, keputusan ini diambil tak lama setelah munculnya kabar tak sedap tentang perusahaan tersebut. Beberapa pengguna mereka dikabarkan gagal melakukan pembayaran pinjaman senilai ratusan juta Dolar Amerika Serikat. Kejadian ini memicu kekhawatiran akan insolubilitas yang terjadi sebagai dampak kehancuran besar-besaran nilai mata uang kripto di seluruh dunia.
Pada hari Senin waktu setempat, perusahaan perdagangan kripto tersebut mengeluarkan peringatan. Dokumen tersebut menyatakan bahwa perusahaan lindung nilai Three Arrows Capital atau 3AC telah menyatakan diri bangkrut dalam upaya membayar pinjaman senilai lebih dari 670 juta Dolar Amerika Serikat. Pada waktu itu, pihak Voyager berujar bahwa pihaknya berharap bisa menggunakan dana dari 3AC untuk mendanai perusahaan mereka setidaknya untuk jangka waktu singkat. Dana tersebut awalnya diprediksikan akan digunakan untuk menjalankan operasi perusahaan dan memenuhi permintaan para pengguna untuk melakukan transaksi hingga penarikan dana.
Hingga 24 Juni 2022, pihak perusahaan mengatakan bahwa mereka masih memiliki dana sekitar 137 juta Dolar Amerika Serikat dan beberapa mata uang kripto dalam berbagai jumlah. Di samping itu, merkea juga masih memiliki dana pinjaman senilai 200 juta DOlar Amerika Serikat dalam bentuk uang tunai serta koin stabil USDC. Jumlah ini nantinya diperkirakan akan mampu menjawab tantangan dan kebutuhan perusahaan saat ini.