Perusahaan kendaraan listrik asal Amerika Serikat, Tesla, kembali menjadi buah bibir. Setelah beberapa saat lalu perusahaan tersebut dikabarkan melakukan pembelian Bitcoin dalam jumlah besar, kini langkah sebaliknya diambil oleh perusahaan pimpinan Elon Musk tersebut. Pihak perusahaan dikabarkan telah menjual sebagian besar kepemilikan merekka atas aset mata uang kripto tersebut.
Aksi Elon Musk di Pasar Kripto
Firma kendaraan listrik tersebut dikabarkan telah melepaskan sebanyak 75% dari kepemilikan mereka atas Bitcoin. Menurut pergerakan harga aset kripto yang satu ini di akhir 2021, jumlah tersebut setidaknya menambah kas Tesla senilai 2 miliar Dolar Amerika Serikat.
Sayangnya, nilai tersebut mengalami penurunan drastis sejak awal tahun ini. Aset kripto yang satu ini bahkan sempat mengalami penurunan harga lebih dari 50% pada tahun ini.
Pendapatan Tesla dari Penjualan Bitcoin
Langkah Elon Musk dan Tesla terkait Bitcoin tentu saja menarik perhatian. Tapi setidaknya, langkah init ampaknya dilakukan untuk menghindarkan perusahaan dari kemungkinan kerugian. Hal ini selaras dengan informasi yang menyebutkan perusahaan produsen mobil Tesla tersebut menggunakan dana penjualan aset kripto tersebut untuk membeli mata uang fiat. Kabarnya, pihak perusahaan berhasil mengamankan dana senilai 936 juta Dolar Amerika Serikat dari hasil penjualan komoditas digital tersebut.
Sosok Elon Musk sendiri memang cukup sering disorot dalam dunia mata uang kripto. Sang pemimpin perusahaan Tesla tersebut kerap memberikan tanggapan atau komentarnya tentang dunia kripto. Tak sedikit bahkan di antaranya yang kemudian berdampak terhadap pergerakan mata uang kripto yang dirinya sentil.
Aksi Elon Musk Sempat Mengguncang Pasar Kripto
Investasi Tesla sebesar 1,5 miliar Dolar Amerika Serikat atas Bitcoin diungkap pada Februari 2021. Kala itu, keputusan Elon Musk dan Tesla tersebut sempat memicu kenaikan tajam di perdagangan Bitcoin. Hal ini juga setali tiga uang berdampak di transasi maupun crypto trading aset lainnya.
Sayangnya, setelah memasuki tahun ini, harga Bitcoin jatuh ke angka kurang dari 25.000 Dolar Amerika Serikat. Sementara itu, pihak Tesla sendiri dikabarkan sejak tahun lalu menghentikan dukungan pembayaran produknya menggunaan Bitcoin. Saat itu, langkah ini kabarnya diambil karena kekhawatiran pihak perusahaan terkait dampak lingkungan yang muncul akibat penambangan Bitcoin yang melibatkan konsumsi listrik dalam jumlah besar. Pada saat itu juga, sang pemilik perusahaan tersebut berujar bahwa pihak perusahaan tidak akan melego Bitcoin yang mereka miliki.
Informasi penjualan ini diketahui dari laporan keuangan perusahaan yang dibagikan setiap kuartal. Dalam laporan tersebut, pihak perusahaan berujar bahwa keberadaan Bitcoin menjadi salah satu aspek yang mendatangkan dampak cukup besar bagi keuntungan perusahaan.
Meski demikian, perusahaan yang sama juga berujar bahwa mereka berhasil mencapai keuntungan melampaui harapan awal. Hal ini terjadi selama 3 bulan hingga akhir bulan Juli. Kenaikan pendapatan tersebut disokong kenaikan penjualan merek-merek produk mobil listrik milik Tesla. Penjualan inilah yang kemudian berhasil mengatasi berbagai sektor yang mengalami kerugian, termasuk di antaranya dampak dari penguncian wilayah di Cina.
Tampaknya, pihak Elon Musk sendiri merasa cukup optimis dengan kondisi mereka saat ini. Pihak perusahaan mengatakan bahwa mereka optimis akan mencapai rekor baru pada pertengahan tahun ini.