Bank komersial di negara POrtugal dikabarkan melakukan penutupan akun bursa kripto dalam jumlah yang cukup besar. Kabarnya, hal ini dilakukan oleh lembaga keuangan setempat tersebut untuk menghindari potensi aktivitas kriminal yang dilakukan dengan melibatkan bursa tersebut.
Ketidakpastian terhadap Bursa Kripto di Portugal
Meskipun bursa kripto pada dasarnya dapat memiliki liseknsi untuk beroperasi di tanah Portugal, lembaga keuangan di negara tersebut dapat mengambil langkah yang berbeda. Salah satu di antaranya adalah keputusan untuk menutup akun di bursa-bursa tersebut. Bahkan hal ini tergolong legal untuk dilakukan di negara tersebut.
Pekan lalu, bank terbesar Portugal, Banco Comercial Portugues dan Banco Santander mengambil langkah signifikan. Kedua lembaga keuangan Portugal tersebut memutuskan untuk menutup akun bursa kripto setempat, CriptoLoja. Dengan demikian, bursa tersebut tak lagi diziinkan untuk memiliki aset dalam kedua bank tersebut.
Bukan yang Pertama
Peristiwa yang dialami oleh CriptoLoja bukanlah yang pertama kali terjadi. Di awal tahun ini, dua bursa kripto lainnya, Mind the Coin dan Luso Digital Assets juga mengalami hal yang sama. Kedua bursa tersebut juga mengalami penutupan akun oleh bank-bank di negara tersebut.
Menurut catatan kami, bank-bank di tanah Portugal telah melakuakn penutupan akun bursa kripto dalam jumlah yang cukup masih sejak setahun belakangan ini. Langkah ini tak pelak menuai kritik dari berbagai kalangan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Meski demikian, pihak perbankan setempat beralasan bahwa langkah tersebut diambil di tengah adanya kekhawatiran bahwa fasilitas tersebut digunakan untuk keperluan pencucian uang maupun aksi kriminal lainnya.
Tanggapan Pihak Bursa Kripto
Secara global, penutupan bursa kripto di tanah Portugal tersebut tidak terlalu berdampak signifikan terhadap kapitalisasi pasar kripto atau crypto market cap. Meski demikian, pihak terkait di Portugal menyampaikan kekhawatiran mereka tentangn hal ini.
Pedro Borges, CEO CriptoLoja, misalnya mengatakan bahwa dari segi korporasi, langkah yang diambil oleh perbankan tersebut merupakan mimpi buruk bagi mereka. Hal ini karena pembayaran tidak akan mungkin dilakukan kepada para pengguna di negara tersebut jika pihak mereka tidak diizinkan untuk memiliki akun atau memiliki aset di lembaga keuangan tersebut. Ia kemudian mengatakan bahwa langkah seperti ini sebenarnya merupakan gangguan yang sejatinya tidak akan berdampak positif bagi negara tersebut.
Pejabat Utama Produk Luso, Ricardo Felipe, menyampaikan pandangannya juga terkait hal ini. Ia berujar bahwa pada tahun lalu, bank nasional di negara tersebut, Caixa Geral de Depositos tidak memberikan alasan utuh dan jels terkait alasan dilarangnya bursa kripto untuk memiliki akun atau aset di bank tersebut. Sementara itu Banco Comercial Portugues dan Banco Santander beralasan bahwa penutupan dilakukan pada tahun ini karena adanya dugaan klien yang melakukan aksi penipuan. Terkait hal ini, Borges sendiri tidak memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diberikan terkait dugaan-dugaan ini.
Tentang hal ini, beberapa pakar kripto di negara tersebut berujar bahwa sebenarnya masalah ini sudah terdeteksi sejak awal. Kini, dengan mencuatnya masalah ini, para pelaku industri kripto di negara tersebut harus mencari cara untuk memperbaiki relasi mereka dengan lembaga keuangan tersebut. Meski kripto sejatinya direncanakan untuk menjadi terobosan dan inovasi di sektor keuangan, tapi tanpa dukungan infrastruktur keuangan yang ada saat ini, hal ini akan sangat mustahil untuk dicapai.