Tingkat adopsi mata uang kripto secara global mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2021, kenaikan terjadi secara luar biasa signifikan hingga harga Bitcoin mencapai angka USD69.000, yang akhirnya mendorong derasnya jumlah pengguna baru yang masuk ke pasar ini, baik dari segi ritel dan investor kelembagaan. Saat ini, diperkirakan terdapat lebih dari 320 juta orang yang memiliki aset digital ini tersebar di berbagai penjuru dunia. Para pengguan tersebut tersebar di negara-negara berikut ini.
Amerika Serikat dengan Pengguna Kripto Terbesar
Amerika Serikat merupakan negara dengan tingkat adopsi mata uang kripto terbesar di dunia saat ini. Menurut beberapa sumber, terdapat setidaknya 46 juta pengguna aset digital yang satu ini di tanah Paman Sam. Jumlah ini bahkan disertai dengan fakta bahwa terdapat 80% Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kripto yang terdapat di negeri ini. Jika dibandingkan dengan populasinya, negara adidaya ini mencatatkan sekitar 13,74% populasinya yang juga berstatus pemilik aset digital ini.
India di Peringkat Kedua Pengguna Kripto
Di peringkat kedua, menyusul India. Selama beberapa tahun terakhir ini, dilaporkan sejumlah besar masyarakat India beralih ke mata uang kripto sebagai pengganti komoditas emas. Jumlah ini bahkan dilaporkan mengalami pertumbuhan luar biasa. Saat ini, beberapa sumber menduga bahwa terdapat setidaknya 27,4 juta pemilik yang tinggal di wilayah ini. Namun, jika dibandingkan dengan Amerika Serikat, jumlah ini hanya setara dengan 2% dari populasi yang dimiliki oleh negara tersebut.
Sementara itu, peringkat ketiga diduduki oleh Pakistan. Meski bukan negara besar, tapi negara ini mampu memiliki rekor tingkat adaptasi yang cukup tinggi. Di negara ini diperkirakan terdapat 26,4 juta orang yang berstatus sebagai pemilik mata uang kripto ini. Tingkat persentase dengan populasi negaranya bahkan jauh melebihi India di angka 11,5% dari total populasi di negara tersebut.
Menyusul Nigeria dan Vietnam
Menurut sumber kami di crypto IDX, Nigeria secara mengejutkan berada di peringkat keempat. Situasi ekonomi di negara tersebut kenyataannya telah menjadi begitu serius dengan kondisi inflasi yang bahkan sudah menyentuh angka 2 digit. Kondisi ini kemudian terpaksa mendorong para penduduknya memutar otak demi bisa mempertahankan atau mendukung kondisi perekonomian mereka. Mata uang digital pun dipilih untuk menjawa btantangan ini. Saat ini, diperkirakan sebanyak lebih dari 22,3 juta penduduk di negara ini merupakan pemilik komoditas digital yang satu ini.
Sementara di peringkat kelima terdapat Vietnam. Negara ini terpantau memiliki sekitar 20,2 juta penduduknya yang memiliki mata uang kripto. Meski demikian, terlepas dari posisinya yang berada di peringkat kelima, negara ini merupakan negara di dunia dengan tingkat persentase pemilik kripto terhadap total populasi terbesar yaitu di angka 20,27%. Persentase ini bahkan masih jauh lebih tinggi daripada Amerika Serikat.
Kelima negara tersebut merupakan negara dengan total pemilik mata uang kripto terbesar di dunia saat ini. Kelima negara tersebut bahkan mampu melampaui Cina yang hanya memiliki total 19,88 juta penduduk yang memiliki mata uang kripto. Peringkat berikutnya diisi oleh Brasil dengan jumlah 16,55 juta orang. Kemudian menyusul Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan yang diperkirakan memiliki masing-masing 12,23 juta pengguna, 14,6 juta pengguna, dan 7,7 juta pengguna.