Lompat ke konten
Home » Pandangan Kandidat Penerima Nobel tentang Bitcoin

Pandangan Kandidat Penerima Nobel tentang Bitcoin

  • oleh
Bitcoin

Paul Krugman merupakan sosok yang dikenal cukup sering melemparkan kritik terhadap Bitcoin dan mata uang kripto lainnya. Hal ini telah dilakukannya selam kurang lebih sepuluh tahun terakhir. Sang kandidat penerima gelar Hadiah Nobel tersebut menyebut mata uang kripto tersebut tak berguna hingga sia-sia. Ia juga pernah mengatakan mata uang kripto sebagai alat yang sering kali digunakan oleh para pelaku kejahatan dan sebagian besar skema Ponzi.

Kritik Paul Krugman terhadap Bitcoin

Paul Krugman adalah sosok yang sering melontarkan kritik tajam terhadap Bitcoin. Hal yang sama juga dilakukannay terhadap mata uang kripto lainnya. Ia beranggapan aset komoditas digital tersebut sebagai sesuatu yang tidak berguna, nyaris tanpa nilai, dan hanya berharga karena euforia dan spekulasi pasar.

Selama bertahun-tahun, sosok yang pernah memenangkan Penghargaan Nobel tersebut dan yang kali ini juga dinominasikan untuk penghargaan yang sama juga melemparkan kritik keras terhadap industri kripto secara keseluruhan. Ia beranggapan industri komoditas digital tersebut memberikan ruang bagi para pelaku tindak kejahatan, memperumit transaksi keuangan, mengintai orang-orang rentan, serta beroperasi layaknya sebuah operasi piramida.

Poin-Poin Penting Kritik Paul Krugman tentang Bitcoin

Berikut ini beberapa kritik yang pernah dilemparkannya terkait mata uang kripto seperti Bitcoin dan industri kripto secara keseluruhan, termasuk teknologi dompet kripto atau crypto wallet.

  • Orang-orang beranggapan bahwa teknologi ini pintar, canggih, untuk menciptakan semacam mata uang virtual yang pembuatannya memerlukan penggunaan sumber daya asli yang dianggap Adam Smith bodoh dan sudah ketinggalan zaman di 1776.
  • Untuk bisa berhasil, uang harus bertindak baik sebagai alat pertukaran dan cara penyimpanan nilai yang stabil. Hingga kini masih belum jelas cara Bitcoin menjadi penyimpanan nilai yang stabil.
  • Antusiasme terhadap mata uang kripto terlihat begitu aneh karena obyek ini bekerja dengan cara yang berkebalikan dengan tren jangka panjang. Bukannya transaksi nyaris tanpa gesekan, biaya operasional bisnis menjadi lebih tinggi karena aktivitas transfer Bitcoin atau unit mata uang kripto lainnya membutuhkan riwayat dari transaksi di masa lampau. Berbeda halnya dengan uang yang dapat ditransfer dengan hanya klik, uang ini bekerja dengan cara ditambang, dibuat melalui suatu skema komputasi yang melibatkan sumber daya intensif
  • Mata uang kripto tidak memiliki sistem pendukung, tanpa kaitan ke dunia sungguhan. Nilainya tergantung seluruhnya pada harapan akan pemenuhan sendiri, yang berarti kehancurannya sangat mungkin terjadi. Jika para spekulan sepakat untuk melakukan hal tersebut, secara tiba-tiba khawatir bahwa nilai Bitcoin akan hilang, maka nilainya akan serta merta hilang
  • Bisa jadi ada titik kesetimbangan potensial yang di titik tersebut, Bitcoin tetap digunakan secara umum untuk transaksi pasar gelap dan penghindaran pajak, tapi titik kesetimbangan tersebut, jika ada, akan sulit untuk keluar dari titik tersebut, seketika saat mimpi masa depan yang diiringi dengan rantai blok sirna, kekecewaan akan meruntuhkan semuanya
  • Mata uang kripto telah dipasarkan dengan begitu efektif. Mata uang kripto tampaknya datang dari masa depan dan menyenangkan mereka yang memiliki rasa takut dengan mata uang konvensional, termasuk kemungkinan pemerintah menerapkan inflasi terhadap tabungan masyarakat serta kekhawatiran investor untuk melewatkan tren ini. Jadi kripto telah menjadi aset besar meskipun tak ada yang bisa menjelaskan secara rinci tujuan sebenarnya dari komoditas ini.