Nasabah bank Silvergate dari Amerika Serikat, sebuah lembaga perbankan yang menyediakan layanan mata uang kripto, dikabarkan melakukan penarikan kripto dalam jumlah luar biasa. Tak tanggung-tanggung, penarikant ersebut dikabarkan menyentuh angka lebih dari 8 miliar Dolar Amerika Serikat dari deposit para nasabah yang terkait dengan aset kripto.
Penarikan Kripto Besar-besaran
Sebanyak dua per tiga dari jumlah keseluruhan nasabah bank tersebut dikabarkan melakukan penarikan kripto dari dana yang mereka miliki. Peristiwa tersebut dikabarkan terjadi di 3 bulan terakhir pada tahun 2022 yang baru saja kita berlalu.
Peristiwa tersebut tak pelak membuat dunia kripto khawatir. Untungnya, lembaga perbankan tersebut diketahui telah melakukan penjualan aset senilai 5,2 miliar Dolar Amerika Serikat untuk menutup biaya yang muncul dari transaksi tersebut. Biaya tersebut pun dinilai cukup sehingga tetap membuat lembaga tersebut likuid meski mengalami penarikan kripto yang luar biasa besar.
Dampak Peringatan Regulator
Fenomena tersebut terjadi tak lama setelah 3 regulator di negeri Paman Sam mengeluarkan peringatan terhadap lembaga perbankan di negeri tersebut. Peringatan tersebut ditujukan kepada lembaga perbankan yang mengeluarkan atau menyediakan layanan penyimpanan aset kripto. Peringatan tersebut mengingatkan lembaga perbankan terkait untuk memperhatikan adanya “kemungkinan besar operasional mereka belum sejalan dengan praktik layanan perbankan yang aman dan terpercaya”.
Bank Silvergate sendiri sasat ini tercatat sebagai bank di Busa Saham New York. Dengan demikian, lembaga keuangan ini juga turut diregulasi oleh otoritas di sektor keuangan negeri tersebut. Kehadiran lembaga tersebut merupakan salah satu dari sedikit bisnis keuangan yang menyediakan layanan aset kripto di negeri adidaya tersebut.
Penarikan Kripto Massal Turut Terdampak dari Bangkutnya FTX
Salah satu yang menjadi kekhawatiran dunia kripto adalah berbagai dampak yang terjadi setelah kebangkrutan FTX. Tak heran jika peristiwa penarikan kripto besar-besaran yang dilakukan oleh para nasabah Bank Silvergate sempat menarik perhatian besar. Apalagi bursa kripto tersebut sendiri sempat divaluasi di angka 32 miliar Dolar Amerika Serikat, tapi nyatanya gagal memenuhi permintaan penarikan dari para penggunanya. Akibatnya, bursa yang didirikan oleh Sam Bankman-Fried tersebut pun mengajukan status bangkrut di bulan November tahun lalu.
Setelah sempat didakawa atas tindakan penipuan terhadap para nasabah dan investornya, sang pendiri bursa tersebut menolak segala dakwaan yang diarahkan kepadanya. Hal ini bertentangan dengan anggapan jaksa yang mengatakan bahwa setidaknya 1 juta pengguna bursa tersebut telah kehijalngan dana mereka.
Kasus tersebut langsung memberikan guncangan luar biasa besar terhadap seluruh industri aset kripto di seluruh dunia. Akibatnya, berbagai lembaga yagn menyediakan layanan kripto juga mengajukan langkah kebangkrutan yang sama. Bukan hanya itu, saking masifnya peristiwa tersebut dan berbagai dampak penyertanya, berbagia mata uang kripto dilaporkan mengalami kejatuhan harga bahkan relatif hingga saat ini.
Alan Lane, eksekutif kepala di Silvergate, mengatakan bahwa pihak bank telah mengantisipasi hal ini. Untuk mencegah hal yang sama terjadi dengan pihak mereka, lembag akeuangan tersebut melakukan penjualan aset mereka untuk menutupi penarikan kripto yang dilakukan oleh para nasabah mereka. Pihak bank pun mengakui bahwa penarikan tersebut merupakan “dampak dari perubahan luar biasa yang terjadi di industri aset digital tersebut” di saat ini.