Binance, sebuah bursa mata uang kripto global, secara tegas menolak rumor bahwa pihaknya membantu otoritas Rusia melacak donasi yang menyasar pihak oposisi. Pernyataan ini disampaikan perusahaan tersebut menanggapi investigasi yang dipublikasikan oleh pihak Reuters pada hari Jumat waktu setempat.
Investigasi Reuters terhadap Binance
Menurut Reuters, pada bulan April tahun lalu, Gleb Kostarev, Kepala Departemen Binance untuk Wilayah Eropa Timur dan Rusia, melakukan pertemuan dengan agensi anti pencucian uang milik pemerintah Rusia, Rosfinmonitoring (Rosfin). Menurut rangkaian pesan Kostarev yang dianalisis oleh pihak Reuters, sang petinggi perusahaan teresbut setuju untuk memenuhi permintaan Rosfin untuk membagikan data klien. Sang petinggi perusahaan tersebut kemudian berujar kepada salah satu koleganya bahwa langkah tersebut ia ambil karena tidak ada banyak opsi yang ia miliki saat ini.
Pada saat yang bersamaan, pihak Rosfinmonitoring tengah mencari cara untuk melacak donasi mata uang kripto. Donasi yang mereka lacak terutama menyasar pihak-pihak yang berseberangan dengan pemerintah Rusia, terutama oposisi. Beberapa sosok yang diincar dikabarkan mencakup Alexei Navalny, sosok pemimpin oposisi Rusia. Sebelumnya, Navalny berhasil mengumpulkan jutaan donasi dari berbagai kalangan pendukungnya. Jumlah tersebut dikabarkan mengalami peningkatan cukup besar setelah upaya pembunuhan yang dialamatkan kepada dirinya serta penahanan dirinya oleh pemerintah Rusia pada bulan Januari tahun lalu.
Penyangkalan Binance
Dalam blog resmi perusahaan, pihak Binance berujar bahwa informasi yang mengindikasikan pihak perusahan membagi para pengguna yang menggunakan layanan crypto trading mereka, termasuk Alexei Navalny, dengan agensi yang dikontrol pemerintah Rusia dan regulator Rusia sama sekali salah. Dalam pernyataan tersebut, pihak perusahaan bursa mata uang kripto tersebut juga berasalan bahwa pihaknya tidak pernah terlibat dalam membantu negara Rusia dalam upanya untuk menginvestigasi Alexei Navalny.
Sementara itu, Kostarev berujar dalam akun Facebok dirinya bahwa kabar yang beredar adalah kebohongan mutlak. Ia menyangkal bahwa dirinya atau pihak Binance membocorkan data Navalny atau pengguna tertentu kepada pihak Rosfin atau FSB.
Komplain Resmi
Dalam pernyataannya, ia menyampaikan bahwa saat ini, pihak pemerintah atau otoritas penegakan hukum dari semua negara dapat mengajukan permohonan data pengguna dari Binance. Namun, hal ini hanya akan dilakukan sejauh sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini juga belraku untuk Rusia.
Pihak Binance kemudian mengatakan bahwa bursa mata uang kripto tidak menjalin kesepakatan dalam bentuk apapun terhadap pihak Rusia yang berbeda dengan yurisdiksi lainnya. Kewajiban seperti ini merupakan kebiasaan yang dipegang teguh oleh pihak perusahaan. Hal ini juga berlaku secara umum untuk semua lembaga keuangan tanpa terkecuali.
Pihak perusahaan bursa terbesar dunia tersebut pun akan mengajukan keluhan resmi terhadap pihak Reuters, terutama kepada pihak editorial.