Lompat ke konten
Home » Akankah Tether Menjadi Masa Depan Kripto?

Akankah Tether Menjadi Masa Depan Kripto?

  • oleh
Tether

Harga mata uang kripto tengah anjlok, termasuk Tether. Bahkan salah satu mata uang kripto berjenis koin stabil kehilangan nyaris semua nilainya dalam kurun waktu hanya beberapa hari. Hal ini kemudian memicu berbagai bank atau bursa mata uang kripto menahan upaya para pengguna mereka untuk menarik aset yang mereka miliki. Kondisi semakin parah ketika kondisi keuangan para investor pun hancur berantakan. Di tengah kondisi miris ini, pasar kripto pun dihadapkan dengan fakta yang menyedihkan: hal terburuk masih belum terjadi.

Tether dan Kekhawatiran Mata Uang Kripto

Kekhawatiran terhadap mata uang kripto memang tengah menumpuk beberapa waktu belakangan ini. Tak hanya perkara nilainya, tapi juga kerentanan aset digital ini pun mulai banyak dipertanyakan. Tak hanya Bitcoin atau mata uang lainnya yang kerap digunakan dalam berbagai peruntukan lainnya seperti crypto gaming, mata uang kripto lain seperti Tether pun tidak lepas dari pertanyaan besar ini.

Akibat dari terpuruknya nilai mata uang kripto, aset digital yang satu ini bahkan disebut tengah mengalami tekanan luar biasa dari regulator, ahli ekonomi, investor, hingga kalangan umum dengan rasa skeptis yang luar biasa. Tak sedikit bahkan yang memperkirakan mata uang ini aka menjadi salah satu pemicu kehancuran aset kripto yang lebih besar.

Harapan untuk Tether

Hillary Allen, salah seorang ahli keuangan di Universitas Amerika mengatakan bahwa Tether merupakan ujung tanduk dari ekosistem mata uang kripto. Jika aset kripto yang satu ini juga gagal, maka hal ini akan membawa keruntuhan terhadap seluruh mata uang kripto yang ada saat ini, maupun yang tengah dikembangkan.

Tether sendiri merupakan koin stabil dengan jumlah peredaran yang cukup besar. Koin stabil merupakan jenis aset kripto yang dikaitkan dengan nilai aset tertentu yang stabil seperti Dolar Amerika Serikat. Berbeda dengan aset kripto lain seperti Bitcoin atau Ether yang nilainya dapat berubah seiring waktu, koin stabil umumnya dirancang untuk tetap mempertahankan nilai tertentu secara stabil misalnya USD1. Tak hanya itu, aset kripto ini juga didukung dengan ketersediaan uang tunai dalam jumlah besar atau teknis keuangan lainnya. Konsistensi ini memungkinkan para trader mata uang kripto untuk melakukan transaksi secara aman dan dapat diprediksi tanpa harus bergantung pada perbankan atau lembaga keuangan lainnya.

Sebuah Ancaman

Meski demikian, tidak sedikit dari antara koin stabil tersebut yang hanya nama. Bulan lalu, ketika pasar mata uang kripto anjlok, perhatian dunia terarah kepada salah satu koin stabil. Kehancuran nilai mata uang kripto disinyalir disebabkan sebagian oleh kehancuran TerraUSD. Koin ini merupakan koin stabil yang dipautkan dengan USD1. Tak hanya itu, koin ini juga dikaitkan secara algoritmis dengan saudarinya yang disebut Luna. Ketika harga Luna hancur, demikian pula terjadi dengan harga TerraUSD. Kondisi ini kemudian menyebabkan spiral kematian yang membawa kehancuran ke pasar mata uang kripto secara global.

Sebaliknya, Tether mengklaim dirinya merupakan jenis koin stabil yang berbeda. Koin ini diklaim memiliki pasokan uang tunai dalam jumlah besar dan aset tradisional lainnya. Kedua hal ini menjadikan mata uang kripto ini dipandang cukup sehat setidaknya untuk saat ini di pasar mata uang kripto global.