Di tengah runtuhnya harga mata uang kripto saat ini, perhatian dunia sedikit banyak terarah ke sosok-sosok yang diketahui memegang mata uang kripto dalam jumlah besar, terutama Bitcoin. Dari sekian banyak sosok yang menarik perhatian, salah satunya adalah Dr. Ruja Ignatova yang kerap disebut-sebut sebagai Ratu Kripto, kecuali sekarang dirinya dikabarkan hilang.
Kehilangan Sang Pemegang Bitcoin dalam Jumlah Besar
Di tengah kabar runtuhnya nilai kripto saat ini, yang bahkan dipercaya beberapa kalangan mirip dengan fenomena crypto bubble, semua informasi tentang mata uang kripto menjadi menarik diperbincangkan. Salah satunay termasuk sosok pemegang Bitcoin dalam jumlah besar, seperti Dr. Ruja Ignatova.
Sosok yang belakangan diduga sebagai penipu ini diketahui menghilang pada tahun 2017. Peristiwa ini terjadi ketika mata uang kripto ciptaannya, OneCoin, tengah berada di masa-masa kejayaannya dan bahkan berhasil menarik investasi bernilai miliaran dolar. Sayangnya, ia kemudian dikaitkan dengan aksi dugaan penipuan dan pencucian uang oleh otoritas penegak hukum Amerika. Sejak saat itu, ia pun menjadi salah satu buron yang paling dicari FBI.
Sang lulusan Oxford tersebut sempat berkata kepada para investor tentang mata uang kripto buatannya. Ia mengklaim bahwa OneCoin akan menjadi ‘pembunuh Bitcoin’. Namun, dokumen yang diperoleh baru-baru ini mengidnikasikan bahwa dirinya secara diam-diam mengumpulkan miliaran Dolar Amerika Serikat dalam bentuk mata uang kripto ciptaannya tersebut sebelum dirinya menghilang.
Salah Satu Pemegang Bitcoin Terbesar
Berbagai informasi terkait dirinya pun dicoba diari berbagai kalangan. Salah satunya adalah petunjuk dari tahun 2021. Dokumen yang beredar disebut-sebut berasal dari lembaga peradilan di Dubai. Dalam dokumen tersebut, salah satu pemegang Bitcoin dalam jumlah besar tersebut disebut sebagai ‘sosok kriminal paling berhasil dalam sejarah’.
Pihak FBI pun memberikan dakwaan serius terkait dirinya. Lembaga penegak hukum asal Amerika Serikat tersebut mengaitkan dirinya dengan dugaan penipuan transfer, konspirasi untuk penipuan transfer, konspirasi untuk melakukan pencucian uang, konspirasi untuk melakukan penipuan sekuritas, hingga penipuan sekuritas.
Kemungkinan Informasi
Berbagai informasi menarik pun mulai beredar terkait sosok incaran FBI tersebut. Dokumen yang berasal dari lembaga peradilan Dubai tersebut menyebutkan adanya kemungkinan rute keuangan bagi sosok buron tersebut. Dokumen tersebut mengatakan ada kemungkinan Uni Emirat Arab sebagai salah satu dari 5 negara yang paling mungkin dikaitkan denan sosok dirinya.
Beberapa pakar hukum yang mempelajari kasus ini mengatakan bahwa menemukan sang pemegang Bitcoin dalam jumlah besar tersebut sangat penting. Hal ini karena kasus yang melibatkan dirinya melibatkan dana dalam jumlah yang luar biasa besar.
Salah satu sosok yang mencoba menguak misteri ini adalah Dr Jonathan Levy, seorang pengacara yang pertama kali mengunggah dokumen tersebut ke internet. Dalam penelusurannya, ia menduga kuat bahwa ada beberapa kalangan di Dubai yang mengalami ‘peningkatan jumlah kekayaan secara tidak wajar’. Sayangnya, sampai berita ini diturunkan, belum ada informasi yang bisa mengaitkan secara jelas dan kuat tentang cara yang dilakukan sang terduga pelaku penipuan tersebut dengan dugaan yang diberikan kepada dirinya.