Pasar mata uang kripto menambahkan pemulihan senilai 50 miliar Dolar Amerika Serikat dalam waktu yang luar biasa cepat. Tapi, beberapa pihak beranggapan fenomena ini bisa jadi merupakan awal dari kejatuhan kembali mata uang digital yang satu ini. Ungkapan ini disampaikan setelah banyak orang menyandingkan peristiwa ini dengan hal yang kurang lebih sama terjadi di periode yang sama di tahun lalu. Tapi, apa sebenarnya yang membuat harga mata uang kripto kian menanjak?
Faktor Pertama di Balik Naiknya Harga Mata Uang Kripto
Alasan pertama yang ditengarai memicu naiknya harga mata uang kripto adalah hal-hal yang awalnya mendorong penurunan komoditas digital ini. Terjadinya serangkaian peristiwa tersebut memang awalnya mendorong terjadinya penurunan harga, tapi dengan berjalan di jalur yang tepat dan mendorong stabilitas harga pasar, harga komoditas digital yang satu ini pelan-pelan mulai menunjukkan tren kenaikan harga. Setidaknya hal ini bisa diamati dengan memperhatikan tren positif perkembangan harga yang terjadi di Three Arrows Capital, Celsiu, Voyager, sampai Terra.
Perilaku Penjual Dorong Naiknya Harga Mata Uang Kripto
Sedangkan alasan kedua tampaknya terkait dengan perilaku para penjual yang mulai kehabisan daya jual. Hal ini terpantau pada beberapa koin utama seperti Bitcoin yang sudah memasuki tahap penjualan berlebih.
Hal ini menunjukkan kaitan dengan alasan ketiga. Para pemegang kripto dalam jumlah besar atau yang juga dikenal dengan nama whales, tampaknya tengah menyusun rencana untuk mengambil posisi baru di bursa untuk memberikan kesan seolah pasar komoditas digital ini tengah berada di posisi dasar.
Hal ini bisa terlihat dari adanya perilaku bandar besar yang terpantau mendistribusikan kurang lebih 1000 Bitcoin ke beberapa bursa global. Peristiwa ini terjadi setelah hancurnya mata uang Luna.
Pengaruh Hal Makro
Sedangkan untuk alasan keempat, menurut situs kripto Indonesia, adalah situasi yang tekrait dengan kelas aset dan lingkungan makro lainnya. Kedua hal ini bisa jadi tidak terkait langsung dengan pergerakan harga mata uang kripto secara langsung, tapi dampaknya tetap dapat dirasakan.
Meski saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak Bank Sentral Amerika Serikat bahwa lembaga tersebut tengah memperlambat kenaikan tingkat suku bunga, ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa ada langkah-langkah dengan tujuan serupa yang diambil oleh pihak regulator maupun pemerintah.
Di Cina, misalnya, data inflasi harga produsen menunjukkan angka yang lebih baik daripada yang diharapkan. Data ini juga menunjukkan adanya harapan akan stimulus lebih lanjut dalam jumlah yang lebih besar untuk mendorong produksi barang dan jasa di negara tersebut.
Sementara di tanah Eropa, harga bahan bakar mengalami penurunan akibat dari kebijakan di bidang energi yang diambil oleh para pemangku kebijakan di wilayah tersebut. Tak hanya berdampak di satu sektor, kebijakan tersebut berujung pada jatuhnya harga surat utang, meskipun harga minyak mentah dunia dan emas global masih relatif tinggi. Meski demikian, sentimen positif yang muncul di pasar saham dunia masih menunjukkan tren positif yang tampaknya juga akan berujung kenaikan pada harga mata uang kripto.