Bursa mata uang kripto, Crypto.com, dilaporkan mengalami kesalahan pengiriman sebesar 320.000 ETH. Insiden tersebut melibatkan pengiriman ke sebuah dompet yang terkait dengan Gate.io di akhir bulan Oktober lalu. Meski pihak platform tersebut dikabarkan telah berhasil mendapatkan kembali seluruh aset yang hilang tersebut, CEO Binance, Changpeng Zhao, meminta kepada seluruh penggunanya untuk selalu berhati-hati dan sebisa mungkin menghindari penggunaan platform tersebut.
Masalah Serius Datang Bertubi-tubi Setelah FTX
Keruntuhan tak terduga FTX, yang awalnya merupakan bursa mata uang kripto terbesar ketiga di dunia, memberikan pesan penting tentang kondisi industri mata uang kripto saat ini. Apalagi FTX sempat diklaim sebagai bursa yang akan berperan sebagai penyelamat seandainya terjadi krisis besar di tengah rontoknya harga mata uang kripto saat ini. Besarnya kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang tingkat kepercayaan terhadap bursa-bursa yang beroperasi secara mandiri.
Untuk menghindari jatuhnya kepercayaan publik ke tingkat yang lebih rendah lagi, para pelaku utama di industri kripto dunia mulai muncul ke publik. Crypto.com pun mencoba mengambil langkah yang sama. Pihak platform tersebut memutuskan untuk mempublikasikan alamat kripto resmi mereka dan menyampaikan jumlah aset yang dikkelola serta jenis mata uang kripto yagn disimpan atas nama para penggunanya.
Cepat Disadari Pengguna Crypto.com
Namun, sayangnya langkah tersebut justru menjadi bumerang. Para pengguna menemukan adanya aktivitas mencurigakan yang melibatkan pengiriman 320.000 koin Ethereum ke alamat dompet mata uang kripto yang terkait dengan Gate.io pada 21 Oktober 2022. Transaksi tersebut dianggap mencurigakan karena pihak Crypto.com mengklaim bahwa semua mata uang kripto yang dimiliki oleh para penggunanya disimpan secara luring dalam sebuah lokasi penyimpanan dingin dalam kemitraan dengan pihak ketiga untuk menjamin keamanannya.
CEO Crypto.com, Kris Marszalek, mengungkapkan bahwa transaksi tersebut terjadi karena sebuah kesalahan. Menurut petinggi perusahaan tersebut, transaksi tersebut seharusnya hanya sebuah perpindahan aset kripto ke alamat tempat penyimpanan beku yang baru. Tapi karena adanya kesalahan, pengiriman justru terjadi ke sebuah alamat bursa dari pihak luar.
Pertanyaan Besar Muncul Akibat Kasus Crypto.com
Terlepas dari penjelasan dari pihak Crypto.com tersebut, banyak kalangan dunia kripto, termasuk yang bergerak dalam crypto gaming, menyatakan kekecewaan mereka. Banyak pengguna kripto yang bertanya-tanya perihal kemungkinan terjadinya kesalahan pengiriman dalam jumlah sebesar itu. Sebanyak 400 juta Dolar Amerika Serikat dalam bentuk koin Ethereum bukanlah sebuah jumlah yang bisa dianggap enteng, apalagi jika dikirim bukan ke alamat yang semestinya.
Apalagi, insiden ini bukan kali pertama pihak perusahaan tersebut melakukan kesalahan. Pada bulan Agustus lalu, bursa tersebut menjadi buah bibir setelah secara tidak sengaja mengirimkan 10,5 juta Dolar Australia ke investor asal Melbourne. Padahal seharusnya transaksi tersebut hanya melibatkan 100 Dolar Australia, yang digunakan untuk pembayaran kembali dana pengguna. Yang paling parah, kesalahan tersebut terjadi pada bulan Mei 2021, tapi pihak bursa terkait baru mengethaui insiden tersebut pada bulan Desember 2021.
Terkait insiden ini, CEO Binance mengutarakan bahwa ada baiknya pengguna kripto menghindari platform Crypto.com. Menurutnya, dua insiden besar tersebut menandakan bahwa pihak platform tersebut belum punya kompetensi yang cukup untuk menyelenggarakan layanan berbasis transaksi mata uang kripto kepada para penggunanya.