Harga BItcoin bergerak menembus angka USD22.500 pada 20 Januari 2023. Sejak saat itu, mata uang kripto ini terpantau bergerak stabil di kisaran tersebut dengan mencatatkan kenaikan harga sebesar 40,5% di bulan Januari. Pergerakan tersebut turut diiringi dengan pergerakan positif di pasar saham yang juga bertumbuh setelah pemerintah Cina memutuskan pelonggaran kebijakan pengetatan Covid-19 setelah pembatasan ekstrem yang berjalan selama kurang lebih 3 tahun terakhir.
Sentimen Positif Dorong Pergerakan Harga Bitcoin
Perusahaan yang bergerak di bidang e-commerce dan hiburan memimpin kenaikan harga dari tanggal yang sama dari tahun lalu di bursa. Warner Bross mencatatkan kenaikan 54%, sementara Shopify mengalami kenaikan 42%, MercadoLibre senilai 41%, Carnival Corp senilai 35%, dan Paramoutn Global senilai 35% sejauh ini. Pendapatan perusahaan menaik aliran dana masuk dari para investor dan perhatian setelah produsen minyak, Chevron, mengumumkan keuntungan terbesar kedua mereka sepanjang sejarah di angka 36,5 miliar Dolar Amerika Serikat.
Lebih penting lagi, para analis memprediksi perusahaan Apple akan mencatatkan pemasukan dengan jumlah luar biasa di angka 96 miliar Dolar Amerika Serikat pada 2 Februari untuk tahun 2022 yang silam. Angka ini jauh melampaui keuntungan sebesar 67,4 miliar Dolar Amerika Serikat yang dicatatkan oleh Microsoft. Tingkat pendapatan yang besar juga membantu untuk memvalidasi valuasi nilai saham saat ini, meski tidak serta merta menjamin masa depan y ang cerah untuk perusahaan yang bersangkutan.
Harga Bitcoin Terkerek Berkat Pertumbuhan Positif Sektor Lain
Skenario lain yang turut mendorong kenaikan harga Bitcoin, dalam aspek aset risiko, datang dari penurunan indikator ekonomi, termasuk survei pembangun rumah, survei distribusi dengan truk, dan data Indeks Pengelola Pembelanjaan yang mengalami kontraksi, menurut direktor pengelola senior ISI Evercore, Julian Emmanuel.
Berdasarkan data yang diperoleh dari firma layanan keuangan Matrixport, investor lembaga dari Amerika Serikat mewakili 85% dari kemampuan pembelian saat ini. Angka ini mengindikasikan bahwa para pemain besar masih belum menyerah terhadap mata uang kripto. Bahkan beberapa riset menunjukkan adanya jumlah investor kembali yang cukup tinggi pada jam-jam perdagangan di Amerika Serikat. Hal ini juga diprediksi turut berdampak pada kenaikan harga mata uang kripto lain, termasuk altcoin.
Momen Penting bagi Bitcoin
Di sisi lain, sebagai aset kripto dengan crypto market cap terbesar saat ini, kenaikan harga Bitcoin cukup layak untuk dirayakan. Alasannya adalah mata uang ini telah mencatatkan kenaikan harga seniali 49% dari nilai 15,500 Dolar Amerika Serikat yang dicapainya pada 21 November tahun lalu. Mesi demikian, kenaikan ini masih dihantui dengan potensi terjadinya bearish yang dianggap masih bisa tetap terjadi di masa mendatang.
Sementara itu, beberapa pakar memprediksi bahwa harga Bitcoin akan setidaknya mengalami kenaikan sebesar 40,5% di tahun 2023, sebuah angka yang cukup menjanjikan. Namun, fakta bahwa indeks Nasdaq yang bergantung cukup besar pada sektor teknologi mengalami reli sebesar 10% di periode yang sama, hal ini cukup membuat beberapa kalangan khawatir. Misalnya, ada pandangan umum yang berlaku bahwa kondisi ini bisa mendorong pihak bank sentral AS untuk menaikkan tingkat suku bunga yang akan berdampak pada penurunan harga Bitcoin di masa mendatang.