Pasar mata uang kripto terpantau mengalami kejatuhan harga di saat yang nyaris bersamaan dengan harga saham global. Kondisi ini terjadi setelah laporan tentang lapangan pekerjaan di Amerika Serikat menunjukkan bursa lapangan kerja masih bertumbuh dengan cukup lambat dan berisiko memicu intervensi konstan dari pihak Bank Sentral untuk terus meningkatkan suku bunga acuan di negara tersebut pada skala yang cukup agresif.
Pantauan Harga Bitcoin
Harga Bitcoint erpantau mengalami kejatuhan sebesar kurang lebih 3,3% sampai menyentuh angka USD19.380,74 menurut data yang dikeluarkan Coin Metrics. Sementara harga Ether terpantau mengalami tren yang kurang lebih sama dengan penurunan 2,7%. Terakhir, harga mata uang kripto ini berada di angka USD1.322,40.
Pada hari Jumat lalu, Kementerian Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan bahwa ekonomi di negara Paman Sam berhasil menumbuhkan tambahan 263.000 lapangan kerja di bulan September. Angka ini lebih rendah dari laporan Dow Jones yang menyebutkan angka 275.000. Semenetara itu, tingkat pengangguran di negara tersebut turun ke angka3,5% dari yang sebelumnya 3,7% di bulan sebelumnya.
Dampak Laporan Bursa Kerja AS terhadap Harga Bitcoin
Yung-Yu ma, kepala ahli strategi investasi di BMO Wealth Management mengatakan bahwa laporan bursa lapangan kerja tersebut menunjukkan tidak adanya perubahan rencana bagi pihak The Fed. Ia mengatakan bahwa pihaknya memprediksi firma keuangan akan mengalami kenaikan yang akan menambah beban ke bursa mata uang kripto.
Peristiwa yang terjadi dengan pasar mata uang kripto saat ini memunculkan teori yang telah lama bergema. Kaitan mata uang kripto dengan harga saham global tetap terpantau tinggi, meski mulai melemah dalam beberapa minggu terakhir ini.
Kondisi Bursa Mata Uang Kripto Global
Terkait pertanyaan tentang masa depan crypto itu apa, beberapa pakar mengutarakan bahwa mata uang kripto saat ini seolah terlihat berada dalam kondisi teknikal yang cukup penting, tapi sayangnya masih belum berhasil mendapatkan dasar fundamental yang kuat. Sementara itu, ahli lain beranggapan bahwa kemungkinan besar di tengah adanya kenaikan tingkat suku bunga dan sentimen negatif, harga Bitcoin dan mata uang kripto lainnya belum akan berubah secara signifikan dalam waktu dekat.
Kondisi pasar Bitcoin dan mata uang kripto lainnya memang tak terlalu berubah banyak belakangan ini. Kondisi ini terjadi di tengah upaya Bank Sentral AS untuk menekan inflasi y ang terjadi di negeri tersebut. Meski data terbaru menunjukkan adanya penguatan ekonomi negara Paman Sam, laporan tersebut bisa menjadi dasar bagi pihak The Fed untuk mengambil keputusan tentang rencana kenaikan tingkat suku bunga agresif yang mereka lakukan. Jika rencana ini benar-benar diterapkan, maka beban baru akan bertambah bukan hanya ke pasar saham tapi juga bursa kripto.
Callie Cox, analis investasi Amerika Serikat di eToro mengatakan bahwa selama tahun ini mata uang kripto telah mengalami tekanan luar biasa besar. Kondisi ini terjadi karena banyaknya proyek mata uang kripto yang ternyata tidak berjalan dengan baik, tidak memiliki alur keuangan yang optimal, sehingga lebih banyak orang memilih untuk berinvestasi dalam mata-mata uang yang dianggap lebih aman dan menguntungkan, dan menghindari mata uang kripto lainnya meski memiliki nilai dalam jangka pendek.